Dalam pertemuan ke 3, setiap mahasiswa dapat menjelaskan sekaligus memberikan contoh untuk istilah-istilah:
Sistem berbasis aturan:
Sistem berbasis aturan (rule-based system) menggunakan Modus Ponens
sebagai dasar untuk memanipulasi aturan, yaitu:
fakta A benar, dan
operasi A ? B benar,
maka fakta B adalah benar
Dengan menggunakan teknik searching. sistem berbasis aturan melakukan proses reasoning mulai dari fakta awal sampai menuju pada kesimpulan. Dalam proses ini mungkin akan dihasilkan fakta-fakta baru menuju pada penyelesaian masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses penyelesaian masalah pada sistem berbasis aturan adalah menciptakan sederet fakta-fakta baru yang merupakan hasil dari sederetan proses inferensi sehingga membentuk semacam jalur antara definisi masalah menuju pada solusi masalah. Deretan proses inferensi tersebut adalah inference chain.
sebagai dasar untuk memanipulasi aturan, yaitu:
fakta A benar, dan
operasi A ? B benar,
maka fakta B adalah benar
Dengan menggunakan teknik searching. sistem berbasis aturan melakukan proses reasoning mulai dari fakta awal sampai menuju pada kesimpulan. Dalam proses ini mungkin akan dihasilkan fakta-fakta baru menuju pada penyelesaian masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses penyelesaian masalah pada sistem berbasis aturan adalah menciptakan sederet fakta-fakta baru yang merupakan hasil dari sederetan proses inferensi sehingga membentuk semacam jalur antara definisi masalah menuju pada solusi masalah. Deretan proses inferensi tersebut adalah inference chain.
Contoh :
sebuahsistemperamalcuacadibangundengansistem
berbasis pengetahuan untuk mengetahui keadaan cuaca pada 12 sampai
24 jam ke depan.
RULE 1: IF suhu udara sekitar di atas 32 C
THEN cuaca adalah panas
RULE 2: IF kelembaban udara relatif di atas 65%
THEN udara sangat lembab
RULE 3: IF cuaca panas dan udara sangat lembab
THEN sangat mungkin terjadi badai
• Jika hanya rule 1 (tanpa rule 2 dan rule 3), sistem berbasis penge-tahuan
berbasis pengetahuan untuk mengetahui keadaan cuaca pada 12 sampai
24 jam ke depan.
RULE 1: IF suhu udara sekitar di atas 32 C
THEN cuaca adalah panas
RULE 2: IF kelembaban udara relatif di atas 65%
THEN udara sangat lembab
RULE 3: IF cuaca panas dan udara sangat lembab
THEN sangat mungkin terjadi badai
• Jika hanya rule 1 (tanpa rule 2 dan rule 3), sistem berbasis penge-tahuan
tidak berarti apa2.
• Karena itu sebuah sistem berbasis pengetahuan harus terdiri atas
sekelompok aturan yang membentuk rangakaian aturan rule chain.
• Faktadidefisinikansebagaistatemenyangdianggapbenar. Contoh:
Suhu udara di sekitar adalah 35 Cdankelembaban udara relatif
70% adalah fakta.
• Karena itu sebuah sistem berbasis pengetahuan harus terdiri atas
sekelompok aturan yang membentuk rangakaian aturan rule chain.
• Faktadidefisinikansebagaistatemenyangdianggapbenar. Contoh:
Suhu udara di sekitar adalah 35 Cdankelembaban udara relatif
70% adalah fakta.
• Maka proses inferensi melihat fakta-fakta dari premis pada Rule 1
dan Rule 2 sebagai dasar untuk menghasilkan fakta baru: Cuaca
panas dan Udara lembab.
• Selanjutnya proses inferensi melihat bahwa kedua fakta ini sesuai
dengan premis pada Rule 3, maka akan dihasilkan fakta baru lagi:
Sangat mungkin terjadi badai.
dan Rule 2 sebagai dasar untuk menghasilkan fakta baru: Cuaca
panas dan Udara lembab.
• Selanjutnya proses inferensi melihat bahwa kedua fakta ini sesuai
dengan premis pada Rule 3, maka akan dihasilkan fakta baru lagi:
Sangat mungkin terjadi badai.
Forward reasoning:
• Proses reasoning dari sebuah sistem berbasis aturan adalah taha-
pan proses mulai dari sekumpulan fakta menuju solusi, jawaban
dan kesimpulan.
• Terdapat dua macam cara yang dapat digunakan untuk meng-
hasilkan suatu kesimpulan, yaitu:
– Forward Chaining (data driven): kesimpulan dihasilkan dari
seperangkat data yang diketahui.
– Backward Chaining (goal driven): memilih beberapa kesim-
pulan yang mungkin dan mencoba membuktikan kesimpulan
tersebut dari bukti-bukti yang ada.
pan proses mulai dari sekumpulan fakta menuju solusi, jawaban
dan kesimpulan.
• Terdapat dua macam cara yang dapat digunakan untuk meng-
hasilkan suatu kesimpulan, yaitu:
– Forward Chaining (data driven): kesimpulan dihasilkan dari
seperangkat data yang diketahui.
– Backward Chaining (goal driven): memilih beberapa kesim-
pulan yang mungkin dan mencoba membuktikan kesimpulan
tersebut dari bukti-bukti yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar